Ole Gunnar Solskjaer dipandang pantas disalahkan berkaitan kejadian penalti Manchester United akhir minggu kemarin. Paul Pogba maju jadi pelaksana eksekusi tetapi tidak berhasil menunaikan pekerjaannya. Berkunjung ke tempat Wolverhampton, Setan Merah harus senang dengan satu point selesai bermain seri 1-1. Hasil ini dapat lebih baik kalau Paul Pogba dapat manfaatkan peluang sepakan penalti pada menit ke-68. Kegagalan penalti ini disorot sebab kejadian Pogba dengan Marcus Rashford.
Pada pertandingan awalnya, Rashford-lah yang maju jadi pelaksana eksekusi, tetapi entahlah kenapa pada pertandingan itu Pogba yang maju. Selesai pertandingan itu, Solskjaer akui ke-2 pemain itu memang memiliki hak menendang penalti. Komentar Solskjaer ini malah jadi permasalahan baru. Baca penjelasan sedetailnya berikut ini ya, Bolaneters! Solskjaer menyebutkan dua pemain itu memiliki hak menendang penalti, jika ia belum memastikan penendang penting MU. Buat analis Premier League, Jermaine Jenas, opini Solskjaer itu tidak logis.
“Saya tidak memahami bagaimana pelatih mengirim dua pemain, Paul Pogba serta Marcus Rashford, ke lapangan dengan ide satu diantara antara mereka harus maju jadi penendang penalti pada peristiwa panas,” papar Jenas pada Express. “Solskjaer pantas disalahkan. Itu tidak logis. Penendang penalti harus 100 % yakin diri serta Anda harus tahu semenjak awal jika ada peluang penalti, Anda yang akan maju.”
“Anda tidak dapat minta dua pemain siap-siap tanpa ada betul-betul tahu siapa yang akan menendang,” paparnya. Kejadian itu memantik asumsi baru, yaitu jika Solskjaer sebetulnya masih mengaku dampak serta kemampuan Pogba di ruangan ubah. Pogba adalah pemain paling baik MU, suaranya mungkin punyai dampak sama besar dengan pelatih. “Saya bertanya-tanya apa kejadian ini memvisualisasikan suatu mengenai dinamika kemampuan antara pelatih MU serta gelandang bintang mereka,” lanjut Jenas.